Beranda News

Truk Muatan Batubara Kembali Bikin Macet 

Hari ini, Senin (21/11-2022) sejak kemarin Minggu malam (20/11-2022), kemacetan parah akibat muatan truk batubara terjadi di Desa Tanjung Marwo - Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Hari ini, Senin (21/11-2022) sejak kemarin Minggu malam (20/11-2022), kemacetan parah akibat muatan truk batubara terjadi di Desa Tanjung Marwo - Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari. poto/pelita.co/ist

BATANGHARI, Pelita.co – Truk bermuatan batubara kembali membuat macet di jalur perlintasan jalan umum yang menghubungkan Kabupaten Sarolangun – Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Pelita.co, Senin pagi (21/11-2022) melaporkan, kembali terjadi kemacetan panjang yang diakibatkan truk bermuatan batubara, sejak Minggu malam (20/11-2022), antara Desa Tanjung Merwo – Desa Amplu sampai Simpang Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.

Yernawita, Ketua Kelompok Sadar Kamtibmas Bhayangkara Resort Batanghari, dalam keterangannya mengungkapkan, kemacetan yang terjadi hari ini merupakan kemacetan yang terparah, dan apalagi akibat kemacetan itu korban yang paling banyak dirugikan itu masyarakat yang tidak ada sangkut pautnya dengan eksplorasi batubara yang sedang berlangsung.

“Seluruh kegiatan aktivitas masyarakat, termasuk terhadap proses belajar mengajar nyaris terhenti karena kemacetan di ruas jalan umum yang diakibatkan truk muatan batubara itu,” ujarnya.

Disisi lain, terang Yernawita, kondisi terparah kerugian yang dialami masyarakat di daerahnya akibat kemacetan itu, nyaris lumpuhnya roda ekonomi karena aktivitas masyarakat terhenti karena kemacetan itu.

Baca juga :  Ratusan Siswa SMK PN–PN 2 Purworejo Diwisuda, "Siswa Peraih Nilai 100 Dapat Penghargaan"
Beginilah kondisi kemacetan yang saat ini masih berlangsung di Desa Tanjung Marwo, Kabupaten Batanghari.
Beginilah kondisi kemacetan yang saat ini masih berlangsung di Desa Tanjung Marwo, Kabupaten Batanghari. poto/pelita.co/ist

“Siapa yang bertanggung jawab, kerugian yang dialami masyarakat akibat jalan umum itu dilalui truk bermauatan batubara yang akhirnya menjadi kemacetan,” terangnya.

Sampai berita ini dilaporkan, kondisi kemacetan di daerah itu belum juga terurai, dan belum bisa diprediksi sampai kapan kemacetan itu, demikian kata Yernawita.

Menurut dia, kondisi sekarang ini truk batubara jumlahnya terus bertambah sementara itu jalur buka tutup khusus untuk truk batubara bukanlah solusi yang tepat, dan justru membuat kondisi jalan umum semakin macet parah.

Seharusnya, pinta Yernawita, jalur buka tutup batubara itu dihapus, dan selanjutnya mengoptimalkan kantong – kantong parkir yang ada, dan selanjutnya bisa digunakan disaat terjadi kemacetan di jalan umum menuju Pelabuhan Talang Duku di Kabupaten Muaro Jambi. (m.fayed/candra)