Beranda News

SMKN 7 Purworejo Adakan Diklat 3in1 Garmen

PURWOREJO, Pelita.co – SMKN 7 Purworejo bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, melalui Balai Diklat Industri Surabaya. Mengadakan Diklat 3in1 Garmen. Diklat berlangsung selama 18 hari dari Kamis (9/5/19) hingga Minggu (29/5/19) yang diikuti puluhan alumni SMK 7 dan warga sekitar.

Kepala Balai Diklat Industri Surabaya, Muhadi, SSos, MM, membuka secara resmi Diklat Secara seremoni, acara ini juga dihadiri oleh Ketua Asosiasi Pertékstilan Indonesia(API), Engkus Kuswara dan Pimpinan PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) yang diwakili oleh Feri Kristiawan. Pembukaan ditandai dengan pemasangan tanda peserta pelatihan dan pemakaian rompi kepada perwakilan peserta, oleh Muhadi dan Samsiyah, S.Pd, Kepala SMKN 7 Purworejo, Jumat (10/05/15)

Samsiyah mejelaskan dalam pelatihan ini, pihaknya bekerjasama dengan PT Sritex Solo dengan mendatangkan 8 trainer merangkap teknisi, yang memberikan materi selama pelatihan, baik secara teori maupun praktek, dengan menggunakan mesin high speed standar perusahaan.

Baca juga :  Kemendagri Turunkan Tim Kemanusiaan ke Cianjur, Salurkan Bantuan dan Asistensi Pemerintah

“Peserta diklat ada 100 orang. Khusus alumni SMK N 7, ada 35 orang, dan 65 dari masyarakat dan sekolah sekitar. Diklat ini kita bagi dua shif karena keterbatasan mesin high speed,” ujar Samsiyah.

Lanjut Samsiah, dalam pelatihan ini, Peserta selain mendapatkan pelatihan juga mendapatkan peralatan menjahit, bahan, uang saku, makan, sertifikat pelatihan, serta sertifikat kompetensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

Keuntungan dari pelatihan ini bagi peserta, ada jaminan kerja di PT Sritex. Karena sudah dibekali dengan ilmu dan sertifikat kompetensi, dan untuk alumni sendiri dengan pelatihan ini, bisa memberikan nilai lebih, khususnya bagi alumni SMK N 7 Purworejo.

“Semoga dengan pelatihan ini, bisa menambah ketrampilan dan alumni akan langsung terserap di dunia industri,” harap Samsiyah.

Sementara itu menurut Ari Kurniawati, M.Pd, selaku Sekretaris Kegiatan, menjelaskan untuk materi yang diberikan dalam pelatihan, meliputi Soft Skill dan Hard Skill. Dalam Soft Skill, terdiri dari motivasi kerja, K3, sikap mental dan disiplin, dinamika kelompok dan pengenalan industri garment. Untuk Hard Skill, akan disampaikan oleh instruktur Pertekstilan Indonesia.

Baca juga :  Polsek Cipondoh Ungkap Gudang Penyimpanan Obat-Obatan Terlarang

“Para peserta selain mendapat sertifikat pelatihan, pada akhir pelatihan akan dilaksanakan uji kompetensi oleh LSP dari Lembaga Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Materinya membuat baju dan celana. Pengujinya, dari Asessor LSP P3 Asosiasi Pertekstilan Indonesia, dan yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),”pungkas Ari Kurniawati.(Wan)