Beranda News

Dengan Tekad dan Perjuangan, Romdhani Anak Buruh Tani Masuk Polisi Tanpa Biaya

SERANG,Pelita.co – Jalan hidup seseorang memang tidak ada pernah yang tahu. Namun dengan tekad kuat dan perjuangan yang besar, segala hal bisa dicapai. Itulah setidaknya yang diyakini oleh Romdhani, Remaja 20 tahun yang merupakan anak pasangan buruh tani dari Kampung Ranji, Desa Panca Negara, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang ini berhasil diterima sebagai calon Bintara Polri Polda Banten tahun 2019, dan saat ini sedang menjalani pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, selama 7 bulan kedepan.

Saat ditemui di sela waktu senggang pendidikannya, Romdhani yang baru saja hitungan hari menjalani pendidikan di SPN Mandalawangi, tak kuasa menahan rasa harunya bahwa dirinya bisa menempuh tahap proses seleksi awal penerimaan tersebut, hingga saat ini mengikuti pendidikan dan pembentukan Bintara (Diktubba) Polri, meski dirinya hanya sebagai anak buruh tani yang penghasilannya kurang mencukupi.

“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, dengan tekad kuat dan perjuangan yang besar yang ada pada diri saya, akhirnya saya saat ini dapat menempuh pendidikan Calon Bintara di SPN Mandalawangi ini. Meski, ini adalah percobaan mendaftar saya yang ketiga kalinya, sebelunya ditahun 2016 gagal, kemudian mencoba lagi ditahun 2017, ditahun 2018 saya tidak mendaftar karena diterima bekerja di MOS dan di tahun 2019 ini saya kembali mendaftar dan alhamdulillah diterima,” ungkap Romdhoni, Kamis (8/8).

Baca juga :  Sebanyak 140 Siswa Baru SMK Kesehatan Purworejo Ikuti Hari Keakraban 

Romdhani yang merupakan anak kedua dari enam bersaudara ini menambahkan, bahwa dibalik tekad dan perjuangan yang kuat, ada dukungan besar yang tidak terlupakan dari keluarga terutama kedua orang tuanya.

“Saya memang dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi seorang Polisi. Karena saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya dan ingin mengabdi pada negara,” kata Romdhani.

Saat disinggung besaran biaya hingga dirinya sampai diterima dan menjalani pendidikan di SPN Mandalawangi saat ini, Romdhani mengungkapan jika dirinya tidak sama sekali dipungut biaya apapun terkecuali mengeluarkan biaya kelengkapan syarat-syarat pendaftaran.

“Saya pastikan, mulai dari tahap awal retmin proses pendaftaran di Polres Serang Kota sampai saat ini murni tidak ada KKN ataupun ganjal dalam proses tersebut. Terlebih, membayar untuk masuk menjadi polisi. Itu sama sekali tidak ada,” ujar Romdhani.

Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan dari orang tua Romdhoni, Jamhadi 52 tahun yang menyebutkan jika dirinya sama sekali tidak mengeluarkan biaya sepersen pun untuk anaknya hingga saat ini memenmpuh pendidikan di SPN Mandalawangi.

Baca juga :  Pasangan Pacaran Pembuat Video Porno dan Promotor Judi Online Ditangkap, Polisi : Pelaku Terancam Pasal Berlapis

“Sama sekali saya tidak mengeluarkan biaya apapun terkecuali biaya beli bensin untuk Romdhani, karena harus mondar-mandir melengkapi persyaratan mendaftar,” sahut Jamhadi ketika ditemui saat meladang di sawah, Kamis (8/8).

Jamhadi awalnya tidak menyangka, jika anaknya (Romdhani) bisa lulus seleksi sebagai calon Bintara Polri dan saat ini sedang menjalani pendidikan di SPN Mandalawangi Polda Banten.

“Senang, bangga dan sangat bersyukur. Pokoknya, tidak ada tandingannya perasan saya saat ini. Siapa yang tidak terharu melihat anak kandung sendiri berdiri disana untuk menempuh pendikan sebagai calon Polisi selama 7 bulan kedepan,” kata Jamhadi.

Lebih lanjut, sebagai buruh tani Jamhadi menyebut anaknya sudah memiliki keinginan menjadi polisi sejak kecil. Hal tersebut dibuktikan Romdhoni untuk terus membekali diri baik fisik maupun secara mental.

Ia mengaku, anaknya selalu berlatih lari agar lolos tes fisik yang menjadi salah satu modal dalam seleksi calon bintara. Selain kekuatan fisik, Jamhadi menyebut anaknya juga rajin beribadah sebagai bentuk penyiapan mental spiritual.

“Anak saya selalu olahraga, sembahyang tahajud. Sebagai orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakan saja,”ujar dia.

Jamhadi kemudian berkisah tentang keinginan kuat anaknya ingin menjadi seorang Polisi, meski dirinya hanyalah seorang buruh tani.

Baca juga :  Mendagri Minta Pemda Kembangkan Potensi Ekonomi Kreatif yang Melibatkan Generasi Muda

“Saat anak saya lulus dari SMA 1 Pabuaran tahun 2016 lalu, dia mengatakan ingin mencoba mendaftar masuk sebagai Polisi. Dan, pada saat itu saya hanya bisa berdoa. Sebab hanya itu modal yang saya punya, namun gagal. Ditahun berikutnya dia kembali coba kembali gagal, namun ditahun 2019 dia kembali lagi mencoba dan alhamdulillah lulus. Dan adapun doa saya padanya, untuk bersabar dan terus berserah diri kepada Allah akan nikmat yang telah diberikan. Jangan lupakan sholat dan patuhi segala aturan yang saat ini dijalani ,” jelas Jamhadi.

Jamhadi pun berharap anaknya kelak dapat menjalani proses pendidikan dengan benar dan dapat menjadi seorang Polisi yang banyak diharapkan oleh masyarakat, serta sesuai yang diamanatkan oleh Kapolda Banten.

Sementara itu, Karo SDM Polda Banten Kombes Pol Langgeng Purnomo, memastikan bahwa Penerimaan Terpadu anggota Polri di Polda banten terlebih pada tahun 2019 akan dilakukan secara Bersih, Transparan, Akuntabel, Humanis (BETAH), serta clean and clear.

“Saya berharap, para calon Bintara ini dapat lulus dengan baik dan dapat menjadi Polisi yang kita harapkan,” pungkas Karo SDM Polda Banten Kombes Pol Langgeng Purnomo.