Pelita
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
Pelita
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
PelitaCo
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Menggeliatkan Ekonomi Dengan Tetap Berpedoman Protokol Kesehatan Covid-19

Azis Editor Azis
16 Agustus 2020
kanal News
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian,Pelita.co (dok ist)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian,Pelita.co (dok ist)

23
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappLine

KUNINGAN,Pelita.co  – Ekonomi jangan sampai mati. Tapi, kerja keras menekan dan menanggulangi virus Covid-19 harus tetap maksimal. Pesan tersebut ditekankan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat membuka acara Launching Gerakan Sejuta Masker dan Pengarahan Kepada Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Kuningan.

Acara launching gerakan sejuta masker yang digelar di Pendopo Kabupaten Kuningan, Sabtu (15/8/2020), dihadiri langsung Bupati Kuningan, Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan dan Forkopimda Kabupaten Kuningan. Ikut hadir juga Bupati Cirebon beserta Forkopimda Kabupaten Cirebon, Bupati Majalengka dan jajaran Forkopimdanya. Kepala daerah yang juga hadir di acara itu adalah Walikota Cirebon dan jajaran Forkopimda Kota Cirebon.

Acara itu juga dihadiri para tokoh agama, tokoh masyarakat, Camat se-Kabupaten Kuningan. Sementara dari Kementerian Dalam Negeri, pejabat yang hadir antara lain, Dirjen Otda Akmal Malik. Dirjen Politik dan PUM Bahtiar, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Syafrizal dan Dirjen Bina Keuangan Daerah Moch. Ardian Noervianto. Dalam kesempatan itu juga, nampak hadir ahli virus Moh. Indro Cahyono.

BacaJuga

Peringati Milad ke 7, SMK Kesehatan Tetap Jaga Kepercayaan, Berinovasi dan Prestasi

2 Maret 2021
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (Pelita.co/Dok Ist)

HUT Damkar dan Penyelamatan ke-102, Mendagri Tekankan Misi Penyelamatan

2 Maret 2021

Tekan Penyebaran Covid-19, Polsek Cisauk Bagikan 200 Masker Kepada Masyarakat

20 Februari 2021

Pantau Aktivitas Kebugaran Tubuh, Prajurit Korem 071 Wijayakusuma Gunakan Aplikasi Strava

16 Februari 2021

” Dalam bahasa Bapak Presiden Pak Jokowi itu istilahnya dengan gas dan rem. Gas itu maksudnya adalah ekonomi. Tapi sebaliknya juga hati-hati dengan rem. Keika ekonomi dipulihkan, digas, harus tetap pada protokol- protokol untuk pencegahan Covid agar terjadi rem tingkat kesehatan tidak memburuk. Itulah yang disebut dengan nge-gas ekonomi, ngerem penularan,” kata Mendagri.

Bagaimana caranya, menurut Mendagri, setiap daerah berbeda-beda. Karena karakteristik setiap wilayah pastinya berbeda. Ia sendiri melihat untuk masalah di Kuningan Kabupaten, cukup baik. Bahkan, ia mengapresiasi langkah-langkah Bupati Kuningan dalam memulihkan ekonomi sambil mengerem penularan virus.

” Namun saya mungkin ingin mengingatkan saja, bahwa Jawa ini pulau Jawa itu adalah salah satu teritori atau daerah yang terpadat penduduknya di seluruh dunia. Salah satu ada negara lain seperti Belanda juga itu padat, tapi penduduknya kecil hanya sebesar Jawa Barat tapi penduduknya lebih dari 50 juta jiwa. Nah, pulau Jawa ini 150 juta jiwa dalam data Dukcapil,” katanya.

Yang pasti, pandemi Covid ini, kata Mendagri telah menjadi krisis kesehatan dunia yang berpengaruh kepada krisis global bidang ekonomi dan keuangan. Dan ini memberikan dampak juga kepada Indonesia juga seluruh daerah.

” Tidak gampang, ini betul-betul leadership tiap-tiap kepala daerah di uji di masa krisis seperti ini, kapan harus mengegas ekonominya, keuangannya kapan harus mengeremnya, harus betul. Maka nanti sangat wajar kalau ada istilah nge-gas ekonomi eh terjadi peningkatan ngerem dulu. Remnya sudah agak pakem landai ekonominya dikencangkan lagi, begitulah kira-kira nge-gas dan remnya. Tapi tidak semua pengemudi memiliki rumus yang sama,” ujarnya.

Mendagri juga mengingatkan, agar
jangan terlena dengan data-data positif rate. Karena itu sangat bergantung pada jumlah testing. Rasio antara testing dengan jumlah penduduk, maka muncul positive rate. Jika yang positif rendah, itu bisa menggambarkan kalau testingnya betul-betul masif.

” Katakanlah standar WHO 5 persen dari populasi. Kalau populasi Kabupaten Kuningan satu juta idealnya yang di testing itu 5 persen artinya 50 ribu. Saya tidak ingin bertanya kepada Bapak Bupati berapa tapi silakan ditelaah sendiri dengan Gugus Tugas Covidnya, apakah sudah menyampai angka itu? Kalau angka itu 5 persen minimal itu baru bisa representatif dalam ilmu metodologi untuk menggambarkan situasi,” katanya.

Jadi kata Mendagri, tingkat positifnya rendah kalau testingnya massal. Dan ditemukannya memang rendah. Itu berarti daerah tersebut betul-betul rendah atau angka yang positif penularannya memang tidak masif. Namun bisa juga angka positif yang rendah terjadi karena jumlah testingnya kecil misalnya hanya nol koma sekian persen, sehingga angkanya kecil. Artinya, ada fenomena puncak gunung es. Mungkin jumlah yang positif banyak tapi tidak terdeteksi karena tidak dites.

” Nah, angka fatality rate, mortality rate atau tingkat kematian menjadi salah satu indikator penting karena itu tidak bisa ditutupi jumlah warga yang meninggal. Mungkin di Dinas Pemakaman datanya bisa dilihat, apakah terjadi peningkatan yang sangat signifikan atau landai karena orang yang wafat mungkin setiap hari terjadi,”ujarnya.

Jadi, kata Mendagri, kalau ternyata terjadinya stabil normal, artinya tingkat fatality rate-nya itu bisa lumayan. Bisa menggambarkan bahwa relatif terkendali. Namun jika fatality rate yang meninggalnya naiknya tajam, ini yang harus hati-hati. Mungkin yang positifnya banyak tapi tidak terdeteksi karena jumlah testingnya kecil.

” Nah fatality rate tingkat kematian ini bisa bermakna juga beberapa hal, yang pertama adalah positifnya kita positif thinking bahwa memang sistem kapasitas kesehatan yang disiapkan oleh pemerintah itu baik-baik, treatment-nya baik, orang yang terkena dirawat dengan obat yang baik dengan cara-cara yang pas, sehingga menjadi sembuh. Sehingga tidak wafat atau bisa juga fatality rate yang rendah tingkat kematian yang rendah itu terjadi karena memang respon imun kekebalan tubuh dari tiap-tiap warga itu memang kuat,” ujarnya.

Mendagri sendiri melihat Kabupaten Kuningan cukup ini. Mungkin, karena kekebalan tubuh masyarakat di Kuningan mungkin tinggi.

” Saya diskusi tadi dengan Bapak Bupati, kenapa, karena tadi salah satu lapangan pekerjaan yang cukup banyak di bidang pertanian, ya otomatis masyarakatnya sebetulnya berolahraga mencangkul menanam segala macam itu olahraga. Kemudian yang kedua terpapar sinar matahari. Kemudian makanan. Saya jujur saja makanan di Jawa Barat itu rata-rata makanannya pola makanannya sehat yang bisa membangun sistem kekebalan tubuh. Jadi sudah makanannya sehat tidak banyak yang olahan-olahan, kemudian polusi relatif rendah, ditambah lagi dengan kegiatan masyarakat yang banyak terpapar sinar matahari, beraktivitas secara fisik membuat respon imun masyarakat, mudah-mudahan itu, ” kata Mendagri panjang lebar. (red)

Sumber ; Puspen Kemendagri

Tags: Kabupaten KuninganMaskerMendagriPandemi Covid-19TP PKK Kabupaten Kuningan
ShareTweetKirimShare

Berita Terkait

Tak Terima Dikeroyok, Utusan Perusahaan Lapor Polisi

14 jam lalu

TANGERANG. Pelita.co - Salah satu utusan perusahaan dari warga Rt 02 RW 04 (Fery) yang dimintai bantuannya oleh pihak perusahaan....

Desa Pringgowijayan Terima Bantuan CSR Dari PT Wilo

1 hari lalu

PURWOREJO, Pelita.co -  PT Wilo Pumps Indonesia hari ini Sabtu (6/3/21) di Balai Desa Pringgowijayan memberikan bantuan berupa mesin pompa...

Foto: ilustrasi.

Hati-hati Penipuan Lewat WA Catut Nama Bupati Purworejo

2 hari lalu

PURWOREJO, Pelita.co - Warga masyarakat diminta untuk berhati-hati terkait adanya penipuan dengan modus operandi mencatut nama dan foto Bupati Purworejo...

UM Purworejo Sosialisasikan Program Beasiswa, Kerjasama Dengan SMK Kesehatan 

2 hari lalu

PURWOREJO, Pelita.co - Satu lagi komitmen SMK Kesehatan Purworejo agar siswanya setelah lulus untuk melanjutkan kuliah. Ini sesuai dengan motto sekolah...

Polresta Bandara Soetta Laksanakan Glorifikasi Gerakan Bandara Soetta Bermasker

3 hari lalu

TANGERANG. Pelita.co - Upaya Mecegah penyebaran wabah Covid -19 Polresta Bandara Soetta Laksanakan Glorifikasi Gerakan Bandara Soetta Bermasker melalui penyediaan...

Girang Tanahnya Dibayar Sesuai Harapan, Warga Teluknaga Dukung Pembangunan

3 hari lalu

TANGERANG.Pelita.co -  Adanya pembebasan lahan yang dilakukan salah satu pengembang di Pesisir Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang, sangat memberikan kesan positif...

Masyarakat Desa Tobat Berencana Akan Usir PD Pasar Dan Pengembang Pembangunan Balaraja City Square

3 hari lalu

TANGERANG,Pelita.co -  Persoalan soal warga Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang mengklaim lokasi proyek pasar tematik Sentiong Balaraja adalah...

170 Prajurit Wijayakusuma di Vaksin Dosis Pertama

4 hari lalu

PURWOKERTO.Pelita.co  - Sebanyak 170 Prajurit Wijayakusuma Korem 071/Wijayakusuma menerima Vaksin dosis pertama, Selasa (02/03/2021), di Rumkit TK III 04.06.01 Wijayakusuma...

Dengan Prokes Ketat, Kelurahan Purworejo Tetap Menggelar Merti Desa

4 hari lalu

PURWOREJO, Pelita.co -  Merti Desa merupakan tradisi tahunan yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Seperti yang dilakukan di Kelurahan...

Kepala SMK TKM Purworejo, Ki Gandung Ngadina, SPd, MPd Saat Membuka Pelatihan. (Pelita.co/Dok Ist)

Anggota PKS SMK TKM Purworejo Ikuti Pelatihan Tata Tertib Berlalulintas dan Kedisiplinan

4 hari lalu

PURWOREJO,Pelita.co – Disiplin dalam berlalu lintas bagi siswa memang sangat penting, maka dari itu untuk melatih kedisiplinan SMK TKM Purworejo...

  • Dengan Prokes Ketat, Kelurahan Purworejo Tetap Menggelar Merti Desa

    4 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Terapkan Prokes, UPT BLK Cangkrep Buka Pelatihan Ketrampilan Berbasis Kompetensi Angkatan Ke Dua

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Musda Golkar Purworejo Ditunda, SOKSI Protes Keras. Ini Alasannya

    4 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Desa Pringgowijayan Terima Bantuan CSR Dari PT Wilo

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Hati-hati Penipuan Lewat WA Catut Nama Bupati Purworejo

    2 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Menjadi Guru Produktif Selama Pandemi dengan Menulis Artikel Populer di Media Massa
  • Lirik Lagu Merindu Lagi Yovie & Nuno
  • Tekan Penyebaran Covid-19, Warga Adakan Swab Antigen Mandiri
  • Portal Tangerang, Solusi Nyaman Belanja di Pasar Tradisional Secara Online
  • Terkait Dugaan SPK Bodong, Lurah dan Pokmas Penancangan Tidak Merasa Menandatangani
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2019 PELITA - Berita Indonesia Terkini.

  • Login
  • News
  • Bisnis
  • Travel
  • Tekno
  • Entertainment
  • Opini
  • Inforial

© 2019 PELITA - Berita Indonesia Terkini.

Selamat Datang Kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Buat akun baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
Semua bidang yang diperlukan. Masuk

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.